Tuesday, May 19, 2009

Anak Yang Merindukan Dekapan Seorang Ayah

Akhir-akhir ini anak tetanggaku yang umurnya 1th jadi deket banget dengan ayahnya Zaza. Setiap ngeliat langsung menyodorkan tangan minta di gendong.....hwhwhw, ini anak orang nempel bener sama dia?

Namanya Gerald, rumahnya persis disebelah rumah kontrakanku. Orangtuanya lumayan kaya sich, Pembantunya aja 2 orang. Yang satu khusus nanganin si Gerald dan yang satu lagi bantuin kerjaan lainnya. Padahal dirumah tersebut cuma tinggal seorang ibu dengan 2 orang anaknya. Anak yang pertama seusia Zaza dan yang kedua si Gerald ini. Si suami mah ga tinggal disitu karena si ibu ini istri muda, jadi sang suami tiap hari dateng menjelang magrib cuma ngapel (mungkin minta jatah), ntar jam 9 malem pulang kerumah istri tuanya. Praktis si Gerald ini ga pernah mendapatkan curahan kasih sayang dari ayahnya. Yang tiap kali datang mungkin lebih sibuk sama ibunya. Paling kalo si Ayah mau pulang dia sempetin mencium sekilas si Gerald ini. Bahkan sering lupanya, alias dia pergi aja lupa sama anaknya....:(

Karena pembantu yang ngurusin si Gerald itu aku yang bawa dari kampung, jadinya dia nongkrongnya di rumahku terus. Jadi ini anak banyak menghabiskan waktu bermain dirumahku. Saat Ayahnya Zaza dirumah, diajakin maen, istilahnya kalo orang jawa di kudang ato di abani. Jadilah dia sangat menyukai Ayahnya Zaza, mungkin dia merasa menemukan figur seorang ayah pada suamiku hehehehe. Kalo sama aku anak ini tidak terlalu merajuk, ga pernah minta digendong ato apa (kalo cewek dia kayaknya udah bosen, yang megang dia cewek semua). Dia belum bisa ngomong cuma bah...ba..baba....brrr......hahaha tapi kalo dia liat Ayahnya Zaza langsung deh dia manggil-manggil Abah....abah.....!!! Sambil mengangsurkan tangan minta di gendong...........kesian banget dengan anak ini, mungkin dia kepengen sekali ditimang oleh Ayahnya, sayangnya Ayahnya tak pernah punya waktu melakukannya, akhirnya jadi numpang manja sama Ayah tetangga dweh............!!!

Buat kami ga masalah sich, itu anak lagi lucu-lucunya, si Zaza juga kayaknya jadi kepengen punya adek gara-gara si Gerald yang ngerusuhin dia terus, hehehe. Ketika kita melihat kehidupan orang lain di sekitar kita, kita jadi sadar ya bahwa ternyata kita jauh lebih beruntung dibandingkan sebagian orang.

Ketika aku mencoba melihat keluargaku dari kacamata orang luar, rasanya kehidupan kami kok menjadi sangat indah. Keluarga kami utuh, lengkap, penuh limpahan kasih sayang, meskipun kami tidak berlimpah secara materi, tapi kami toh tidak kekurangan. Aku mungkin sering ribut dengan suami gara-gara masalah sepele, tapi dia selalu ada di sampingku, kalaupun dia pergi itu juga karena tugas. Sedangkan ada orang yang terpaksa menghabiskan malam sendirian, karena harus berbagi suami dengan wanita lain. Meskipun dia tampak berkelimpahan materi, tapi aku yakin ada kekosongan dalam jiwanya. Anakku meski tiap hari tak marahin, meskipun kami sering meributkan hal-hal kecil, tapi setiap tidur selalu dalam pelukan mamanya, meski tak terlalu dekat dengan ayahnya, toh dia tetep punya kualitas hubungan yang baik dengan ayahnya. Tiap weekend kami menghabiskan waktu bersama, sekedar jalan-jalan ditaman, keluar masuk mall, ataupun leyeh-leyeh di depan TV rebutan remote, hahahahha..........

Ya Allah.....sungguh tak terkira rasa syukurku kepada-Mu........Engkau telah berikan kami kehidupan yang begitu indah.........

Dan untuk Gerald, meski kami bukan orangtuanya, kami dengan senang hati akan membagi kasih sayang kami yang berlebih kepadamu nak..........:)

Bocah Tak Berdosa Jadi Korban Arogansi Satpol PP

Kemarin Sore ada berita yang amat memiriskan hatiku di Teve. Berita tentang kejadiannya sudah berlangsung selama seminggu ini, namun kemaren sore teramat sangat menyedihkan. Akhirnya bocah kecil (balita) yang tersiram kuah panas Bakso akibat gerobak ibunya ambruk karena lari dikejar Satpol PP, meninggal dunia setelah dirawat selama seminggu. Dia mengalami luka bakar yang amat parah (dalam berita kemarin sekitar 65%) dan yang menyebabkan kematiannya adalah gagal multi organ. Hatiku pedih sekali mendengar kepergian bocah malang itu. Siti Khoiyaroh namanya, usianya baru 4,5 th sebaya dengan Zaza.

Satpol PP sejak dahulu kala aku nggak suka dengan cara mereka melakukan razia dan penertiban, selalu tindakan mereka melewati batas perikemanusiaan. Apa mereka memang dibentuk menjadi orang yang tanpa belas kasih, apakah mereka sengaja di cuci otak supaya tidak punya hati nurani.......???? Pengalaman tidak mengenakkan-ku dengan Satpol PP sih cuma di rampas KTP doang, gara-garanya aku jualan memakai mobil (padahal sudah sewa tempat sama pihak RUKO dimana aku mangkal, namun tak bisa melepaskan diri juga dari rangsekan Satpol PP yang menganggap kami pedagang kaki lima yang harus diberantas.........makan aja tuh KTP, emang gw pikirin.....!!! Aku ga mangkal di jalan-jalan ataupun trotoar, dan aku mangkal di tempat itu sudah seijin pihak pengelola, beuh.......terkadang alasan mereka terlalu mengada-ada. Yang kasihan itu pedagang-pedagang kecil, yang modalnya mungkin cuma gerobak dan barang jualannya. Sebagian besar pedagang kecil itu orang-orang tidak mampu, yang berjualan untuk menyambung hidup. Kalaupun memang harus di tertibkan, tak bisakah mereka bersikap santun dengan mengajak para pedagang itu bicara baik-baik, tanpa perlu merampas atau merusak dagangan orang...........????

Aku gerah sekali melihat AROGANSI pegawai pemerintah yang satu ini. Adekku pernah juga di tipu mentah-mentah oleh oknum Satpol PP brengsek (meski ga ada hubungannya dengan kebencianku terhadap mereka). Yang paling mengusik adalah ketika mereka dengan kasar, membawa pentungan biasanya sambil mengobrak-abrik dagangan para pedagang kaki lima, merusak gerobak atupun tenda mereka. Kenapa sich mereka tak baik-baik ngomong pada para pedagang itu untuk pergi dari area yang di tertibkan itu dengan damai. Intinya dimana-mana aku melihat Satpol PP sebagai sekumpulan manusia kejam yang tak memiliki perasaan. Boleh jadi hanya Oknum saja yang berbuat tidak menyenangkan, tapi rasanya dimana-mana di seluruh Indonesia yang kudengar penertiban oleh Satpol PP selalu tak berperikemanusiaan. Memang pernah ada penertiban yang berjalan lancar tanpa adu kekuatan fisik.....?????

Untuk kasus Siti Khoiyaroh, meskipun Pemkot Surabaya mengaku bertanggung jawab atas kasus tersebut dan berjanji akan memberikan santunan sebesar 35jt, apakah uang itu bisa mengembalikan seorang anak yang sudah meninggal...........??? Seharusnya Pemerintah Kota manapun di Indonesia ini berkaca pada kejadian ini, agar tak ada lagi Siti-Siti yang lain menjadi tumbal Arogansi Satpol PP. Di tempat lain di Tangerang, seorang WTS meninggal tenggelam gara-gara lari dari kejaran Satpol PP, ketika wanita itu berteriak minta tolong karena dia tidak bisa berenang, Satpol PP yang sedang me-razia tak ada yang memperdulikannya. Barangkali pekerjaannya memang hina, tapi apakah pantas kita membiarkan seseorang meregang nyawa di depan kita sementara sebenarnya kita bisa menyelamatkannya......??? Sehina apapun orang itu wajarkah kita membiarkan orang mati di depan kita, dan kita bisa pulang dengan hati yang ringan tanpa beban hanya karena yang mati itu seorang pelacur........??!!

Sepantasnya........mereka yang ikut dalam operasi penertiban yang telah menyebabkan nyawa seorang manusia lenyap, menerima ganjaran yang setimpal. Dipecat dari pekerjaannya agar mereka bisa berkaca bahwa kelakukan mereka selama ini sudah sangat kelewatan. Bagaimana jika mereka ditempatkan pada posisi orang-orang yang mereka tertibkan dengan cara yang kasar dan tidak manusiawi itu, coba suruh orang-orang mengejar-ngejar balik para Satpol PP itu biar mereka bisa merasakan seperti apa rasanya diperlakukan seperti apa yang biasa mereka lakukan terhadap orang lain.

Saya mengutuk kekejaman ini........................!!!!!!!!!!!!

Monday, May 18, 2009

Keluhan terhadap MAKRO Balikpapan

Dua hari yang lalu aku belanja di Makro Balikpapan. Sudah lama jadi customer tetap disana (tapi toh ga pernah dapet priority apapun, useless sebenernya). Jadi ceritanya tetangga sebelah rumahku sedang ngadain acara aqiqahan dia. Ini aku ga mudeng juga sich, wong orangnya sudah tua (seumuran aku gitu loh) kok bikin acara aqiqahan buat dirinya sendiri, emang harus begitu ya? kalo jaman kecil belum pernah di Aqiqahin begitu kita sudah mampu kita harus Aqiqahin diri sendiri gitu....??? Jadi aku ngutang Aqiqah banyak neh. Aku kekna lon pernah disembelihin kambing dari jaman jebrol sampe segedhe ini, Bapaknya Zaza (ga tahu deh, musti nanya mertua dolo neh), kalo Zaza sendiri dulu baru disembelihin 1 ekor kambing padahal aturannya dua (lah mampunya cuma beli atu, itu aja eyangnya yang ngadain).

Wis ga usah ngomongin acara Aqiqahannya deh, jadi ngelantur padahal judulnya komplain, hehehe. Ceritanya aku bingung nih, mo datang gitu aja kok kayaknya ga pantes, secara dia ngadain acara gedhe2an loh, ngundang ratusan orang. Akhirnya setelah kasak-kusuk sama tetangga (biasa ibu2) akhirnya diputuskan nyari hadiah peralatan rumah tangga aja (mo ngasih duit malu kali, secara desye orang kaya, semisal kita ngasih cuma 50rebu kekna ga ada artinya buat die). Setelah muyek nyari2 barang, akhirnya nemu barang yang lagi diskon 60%. Yach....aku nyari yang murah sich, karena kamampuanku cuma segitu. Menurut tulisannya di situ Mug tersebut harganya cuma 6rb sekian dari harga normal 14.500. Tertarik diskon tersebut aku ambil setengah lusin, sedang tetanggaku ngambil piring yang sama warna harga 11rb sekian. Trus aku beli tempe 2 biji dan tetanggaku beli minyak 2 liter.

Disinilah segala bencana bermula. Si kasir kadung masukin barang kita berdua tanpa di pisah, yo wis, salah satu aja yang bayar. Aku yang bayarin duluan 200rb. Aku sich ga merasa curiga ato ada yang aneh, kupikir mungkin belanjaan tetanggaku yang lebih banyak dan mahal. Jadi langsung bayar aja tanpa ba bi bu. Begitu nyampe dirumah pun aku tak segera sadar kalo ada yang tidak beres. Aku langsung sibuk membungkus Mug itu dengan kertas kado. nah tetanggaku datang, mo itung-itungan nih, barulah aku tersentak kaget dan langsung shock. Ternyata Mug-ku di hargain full alias sebijinya 15rebu. Deuh....rasanya langsung pusing. Untuk memastikan aku langsung balik lagi ke Makro, tapi disana akhirnya aku cuma disalahin, katanya aku sendiri yang salah baca Barcode................Whats.......!!!!! Lalu apa maksud mereka naroh barang ga diskon ke dalam box barang diskon..................????!!!!

Aku bener-bener dongkol, mo balikin tuh barang mereka ngotot tidak mau menerima barang yang sudah dibeli. Akhirnya aku cuma bisa nangis karena dongkol rasanya kek orang kecopetan!! Sebenernya kalo dari awal aku tahu harganya segitu aku ga bakalan ribut dan ngamuk2. Tapi khan aku tahunya itu barang diskon 60% makanya aku memutuskan untuk beli. Jika uang itu kuberikan pada orang yang membutuhkan tak akan kutangisi, beneran. Aku bener-bener merasa di curangi, dan itu ga enak banget.

So for MAKRO BALIKPAPAN, please be wise. Kalo sampeyan ga mau ngasih diskon ya jangan sembarang taroh barang ga diskon dalam box diskon. Ga semua orang kalo belanja itu musti neliti barcode masing2 barang satu2. Anda sepertinya sengaja menjebak orang demi mendapatkan keuntungan lebih. Apa menjadi orang kaya itu belum cukup buat Anda sehingga anda tega melakukan praktek licik demi mendapatkan uang dari customer. Kalo orang yang tertipu kelicikan Anda adalah orang berduit whatever duit 50 ato 100 rebu, pastilah ga ada artinya. Tapi untuk sebagian orang duit segitu sangat berarti dan di cari dengan peluh yang bercucuran. Kejadian ini bukan cuma sekali. Beberapa tahun yang lalu, aku pernah beli timbangan yang saya kira harganya 30rb, ternyata begitu sampai di kasir menjadi 120rb, sudah kadung masuk kasir nggak bisa dikembalikan lagi..........aku masih sangat melarat waktu itu. Bayangkan uang 90ribu rasanya hanya dibuang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak kuperlukan banget2 (aku ga akan beli kalo tahu harganya segitu). Beberapa minggu yang lalu, tetangga sebelah rumahku juga pernah mengalami kejadian yang sama, mengambil tempat makan motif Ben 10 di box diskon yang dia kira harganya 20rb ternyata begitu nyampe kasir harganya 230rb. Orang pastilah kecewa.

Pelajaran berharga buatku, lain kali kalo belanja harus teliti dan hati-hati. Kita harus meneliti satu2 barang dan harga barang yang kita beli. Jangan pernah sampai tertipu lagi. Aku sendiri kapok belanja di MAKRO (ga murah2 amat juga.......masih ada toko yang menjual barang yang bahkan lebih murah dari MAKRO) so bye....bye.... MAKRO. I think I will never step on my feet again on your floor. Thanks a lot for dissapointing me. It's not the matter how much you fool me, but it't the way you treat me. Mungkin kehilangan seorang pelanggan tak akan banyak artinya buatmu. No problem.

Wednesday, May 13, 2009

Renungan di Hari Ulang Tahunku

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa 29 tahun sudah aku menghirup udara kehidupan di dunia ini. Aku sudah kian dewasa (kalo ndak mau dibilang tua, hehehe). Sudah punya anak yang usianya 4 tahun dan suami yang selalu setia mendampingiku. Rasanya hidupku sudah begitu lengkap, tak ada lara hati, tak ada beban berat yang akan membuatku bersedih. Aku selayaknya harus banyak bersyukur kepada Allah SWT yang telah begitu menyayangiku, sehingga selalu memberikanku hal yang terbaik di dunia ini.

Sudah 29 kali ulang tahun terlewati. Jaman dulu mah ga pernah di rayain, sekarang juga enggak sich....:D tapi aku ingin merenung, mengingat-ingat apa saja yang telah kulakukan selama hidupku ini. Selama ini aku selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik. Ini menurut pendapatku sendiri loh, aku menjalani hidup ini dengan jujur, nrimo apa adanya, tegar, dan selalu penuh semangat hidup, tak pernah mengharap yang berlebihan. Segala sesuatu secukupnya dan semampunya saja.

Umur dibawah 10 tahun aku menjadi anak tomboy yang pintar sekaligus nakal. Selalu disayang guru-guru karena pintar, disegani teman2 karena sok ngeboss hahaha (ato mereka aja yang emang suka mengelilingiku biar dapet contekan PR, dapet nilai bagus dalam kerja kelompok tanpa harus bekerja keras karena aku dengan senang hati mengerjakan sendiri dan nilainya dibagi2). Jiwa pendekarnya begitu kuat, pernah berkelahi sama temen cowok satu kelas sampe tuh cowok pingsan......(malu banget inget kejadian itu) kena marah Pak Guru habis-habisan, dan sejak itu julukanku di sekolah adalah "Mantili" tokoh pendekar wanita dalam serial Brama Kumbara (jaman itu masih ngetrend drama radio). Aku sempet bermusuhan sama bapak tiriku (ketika umur 4 tahun ayahku meninggal, dan kemudian ibu menikah lagi). Sampe lulus SD hubungan kami masih tidak baik.

Usia belasan aku masuk SMP, kebekuan hubunganku dengan bapak tiriku sudah mulai mencair (itu setelah bapak tiriku diceramahin habis-habisan sama Om-ku, adiknya ayah. Bahwa memelihara anak yatim itu pahalanya gedhe, dulu dia memang agak jahat sich jadi aku ndak suka) Tapi perlahan-lahan sikapnya berubah, dan orang pun tak lagi ngompor-ngomporin aku kalo dia bukan bapakku. Meski agak canggung aku mulai memanggilnnya bapak setelah sekian lama aku selalu memanggilnya dengan sebutan "orang itu". Masa SMP mulai haid pertama, mulai kenal cinta monyet. Pacaran dengan temen om-ku hahaha tapi cuma sebentar. Khan masih labil pengennya seneng-seneng aja, masih suka naksir si ini, si itu ga jelas. Ohya lupa, dari kecil sampe SMP badanku kurus, ceking, sampe punya julukan si Tiang Telepon (kurus, tinggi, item) weh.....

And my teenage moment is coming. Masa paling aktif dan penuh memori. Masa aku pertama kali meninggalkan rumah dan mulai membiasakan diri untuk tinggal dengan orang lain. Masa ini membawa perubahan besar pada tubuhku. Benar-benar masa pertumbuhan dimana aku yang dulu kecil, kerempeng jadi membengkak dan berisi, ahahaha heran kok bisa gendut juga aku? Di SMA aku berubah dari gadis pendiam yang cuma tahu sekolah langsung pulang kerumah menjadi sedikit extrovert. Punya lumayan banyak temen (meski cuma satu geng, tapi anggotanya banyak loh, hwhwhw.) karena gayaku emang dari dulu tomboy di geng itu kedudukanku sebagai papa dan temen sebangkuku yang kek ibu2 jadi mamanya, kekekekek untungnya julukan atau kedudukan papa itu ga mempengaruhi orientasiku.....:D masih tetep suka sama cowok loh.....so still normal right? Aku aktif di berbagai kegiatan ekskul terutama yang ada hubungannya dengan Pramuka. Hampir sebagian besar waktuku kuhabiskan di sekolahan, jadi tempat kost cuma buat numpang tidur dan belajar kalo malem ajah. Hoby sekali sama namanya kemah, camping, hiking, bla...bla..bla...
Di masa ini pula aku merasakan benar-benar jatuh cinta untuk pertama kali (weks...sebelumnya khan pernah pacaran, tapi ndak masuk itungan ah, cuma karena curious ajah) waktu itu aku benar-benar menyukai seseorang. Sayangnya orang itu tak pernah punya perasaan yang sama terhadapku. Cintaku bertepuk sebelah tangan ga bunyi plok...plok...plok...duonk......!
So drama cinta teraneh yang pernah kualami. Aku kekeuh menyukai orang itu apapun yang terjadi. Kami tak pernah pacaran, tapi kami sering melewatkan waktu bersama (maksudnya dalam kegiatan sekolah dweh, jangan mikir yang macem2), mungkin dia sebenarnya juga menyayangiku entah itu cuma sebagai seorang adik ato apalah ga jelas, abis dia baek selalu padaku, jadi aku makin menderita karena tak pernah bisa membencinya, malahan rasa cinta itu makin tumbuh dengan suburnya. Bertahun-tahun (sekitar 4th-an) lama banget ga sich 4 tahun kita betah menyukai orang yang tak pernah balas menyukai kita.....??? Sampai aku mengabaikan cinta lain yang mencoba menghampiri hanya karena aku tidak bisa melupakannya? (Sepertinya cerita ini cukup menarik untuk dijadikan novel hwhwh). Yah...begitulah yang terjadi aku pernah begitu mencintai seseorang, aku pernah sakit hati dan patah hati, sebuah pembelajaran kehidupan yang patut disyukuri. Kalau tidak begitu bagaimana aku akan tahu seperti apa rasanya patah hati.....??

Menginjak usia 20-an, wah udah lewat masa remajanya nih. Masa kuliah aku ga seaktif di SMA, back to Anita who is quiet and busy studying (kadang aku ngerasa kek punya kepribadian ganda, di satu saat aku bisa menjadi orang yang sangat cerewet dan gila, disaat lain aku bisa menjadi orang yang sangat kalem dan pendiam). Setelah dipikir-pikir sepertinya lingkungannya yang akan menentukan sifatku yang mana yang bakalan keluar, hehe. Mungkin aku seperti air, flexible, bisa ditempatkan dimana saja. Di gelas ya ngikut bentuk gelas, di botol ya ngikut bentuk botol. Yach....begitulah aku. Demi melupakan seseorang di masa SMA itu, aku menerima cinta seseorang (motivasinya aja udah gitu, untuk melupakan seseorang, daripada nggak punya pacar, ya begitulah). Aku pacaran dengan orang ini banyak yang menentang, sahabat-sahabatku banyak yang tidak suka dengan dia karena sikapnya yang rada pongah. Physically.....he's not handsome too, huehehehe. Tapi karena aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta, yach....dijalanin aja lah, cinta ga cinta deh. Banyak drama dalam percintaan kali ini (kami pacaran jarak jauh, jakarta-semarang), sampe suatu hari aku merasa lelah di khianati (he said he sleep with someone). Aku tak mudah sakit hati, tapi sekali sakit hati pembalasanku akan sangat pedih! Kami sudah bertunangan ketika masalah selingkuh ini muncul. Dia yang pertama kali mengkhianati kepercayaanku, hingga menggores luka di hatiku. Aku lelah di duakan, aku juga lelah di banding-bandingkan dengan cewek ini cewek itu yang katanya pernah mengisi kehidupannya.
Sampe suatu hari aku mulai dekat dengan suamiku. Sebenarnya aku mengenalnya lebih dulu daripada pacarku ini, tapi hampir selama 2 tahun tinggal ditempat yang sama, kamar bersebelahan, kami tak pernah benar2 saling mengenal. Hanya sekedar say hello doang. Ketika hatiku sedang lara dan dendam kesumat sedang berkecamuk di dada, dia hadir mengisi hari-hariku. Dia ada disampingku saat aku menangis pilu. Dan entahlah tanpa kami sadari kami menjadi dekat. Kami tak pernah bilang saling mencintai, tapi kami saling membutuhkan. Aku merasa nyaman berada disampingnya. Dan terjadi begitu saja i was in love with him and so did him. Tapi aku masih punya tunangan dan urusanku dengannya belum selesai. Sampai suatu hari masalah cinta segitiga ini harus diselesaikan juga. Aku stress berat, sempat berpikir untuk meninggalkan cintaku demi kembali pada tunanganku, tapi ada satu hal yang membuat pikiranku akhirnya berbalik 180%. Sebenarnya hanya 1 kata yang menyebabkan aku mengambil keputusan untuk tidak kembali. Waktu itu aku jatuh sakit karena terlalu stress, aku banyak muntah karena depresi dan tunanganku menuduh aku hamil (well kami memang salah karena berselingkuh, tapi bukan seperti itu. Yang kami lakukan hanyalah saling curhat, makan ataupun jalan bareng, ga sampe ngelakuin hal2 yang melewati batas). Aku benar-benar sakit hati, lebih sakit daripada waktu mendengar dia tidur dengan perempuan lain.
Agak menyakitkan mengingat hal ini. Itu adalah hari-hari yang ingin aku lupakan dan kuhapus dari memori kehidupanku. Tapi tidak mungkin untuk menghapusnya bukan.......?

Selesai kuliah, meski suamiku sekarang dulu tak pernah mau berjuang untuk mendapatkanku, bahkan menyerahkanku/mengembalikanku dengan rela pada tunanganku. Toh aku lebih memilih dia daripada bertahan dengan tunanganku. Aku lebih merasa nyaman bersamanya. I'm his first love, his first kiss is with me too (kenangan tak terlupakan), dia orang yang amat lugu, polos, jujur dan sangat setia. Tak pernah sekalipun dia melirik wanita lain ketika sedang bersamaku. Dia tak pernah merendahkan harga diriku. Yang terpenting dia tidak hanya menjadi kekasihku tapi juga menjadi sahabat baikku. We're married on May 21, 2004.

Awal pernikahan kami sangatlah susah. Kami sama-sama jadi pengangguran (karena suatu hal, kami terpaksa hijrah ke Kalimantan demi mengurus usaha salah seorang kerabatku, namun ada masalah dengan usaha tersebut sehingga kami harus menunggu selama 6 bulan sampai usaha tersebut bisa dijalankan) selama nganggur itu aku jadi pelayan toko dan suamiku mengantar es batu. Kami di gaji 500rb sebulan (satu orang 250rb) dan aku mulai hamil. Uang tabungan kita dari Jawa habis untuk memenuhi kebutuhan selama menganggur itu. Hidup kami benar-benar sengsara. Akhirnya usaha tersebut bisa dijalankan, dan itupun kami mengalami banyak kendala. Anak kami lahir dalam kondisi keuangan kami yang amat minim. Alhamdulillah bantuan selalu datang saat kami membutuhkan. Meski kami hidup seadanya, tapi kami tak sampai kelaparan ataupun kekurangan. Usaha tersebut hanya bertahan 7 bulan kemudian gulung tikar. Kami tak punya uang untuk kembali ke Jawa. Suamiku mendapatkan pekerjaan pertamanya di Balikpapan dengan gaji 900rb sebulan. Setelah usaha bangkrut otomatis aku tidak bisa apa-apa, apalagi anak kami masih bayi, akhirnya diputuskan aku tinggal dirumah untuk mengurus anak kami. Hidup kami sangat sederhana. Makan seadanya, beli baju cukup setahun sekali, yang penting kami tidak pernah berhutang. Kami selalu bilang ke keluarga di Jawa bahwa kami baik-baik saja dan bahagia agar mereka tidak khawatir. Padahal kami tak bisa dibilang hidup enak, namun perjuangan pastilah penuh kerikil tajam. Pengalaman hidup yang getir membuat kami menjadi pribadi yang tahan banting dan tegar.

Tahun-tahun penderitaan kami sekarang sudah berlalu. Sekarang kami sudah bisa hidup dengan layak meski tak berlebihan. Kami bisa tinggal dirumah yang nyaman meski masih ngontrak. Kami tidak punya hutang selain cicilan tanah yang kami beli setahun yang lalu. Terimakasih Ya Allah atas semua karuniamu terhadap kami.

Sekarang ini, aku harus mulai berbuat untuk orang lain. Setelah hidup kami tidak terlalu sengsara lagi, sudah seharusnya untuk memikirkan agar keberadaan kita di dunia ini bisa bermanfaat untuk orang di sekitar kita. Hari ini.........aku ingin sekali membahagian orang-orang disekitarku. Semangat...............!!!!!

Friday, May 08, 2009

Masih seneng nonton Full House

Sejak 2 minggu kemaren aku sibuk nyari-nyari VDC ato DVD serial Full House. Nyari-nyari di toko kaset udah ga ada lah....secara itu termasuk film lama. Releasenya aja tahun 2004, sekarang udah tahun berapa? Jadi agak2 impossible buat nyari VDC or DVD originalnya. Karena nodongnya suami itu kaset buat hadiah ulang tahunku, ya udah akhirnya aku sibuk ngubek2 internet nyari penjual kaset yang kuinginkan. Soale nyari bajakan di pinggir jalan juga gada. Akhirnya dapet beli lewat internet, aku harus kecewa karena kasetnya rusak, sedangkan orangnya tidak bertanggungjawab dan ga mau ganti, ya sudahlah melayang uangku 100rb untuk beli tuh kaset. Bete, sebel, marah, tapi ya sebuah pelajaran supaya laen kali ga usah beli2 kaset lewat inet lagi, rawan ditipu, rawan kecewa, pokoke ga enak banget deh.

Kaset yg boleh beli dari internet sich meski rusak 2 disc yang 2 disc lagi masih bisa disetel, tapi malah jadi tambah gondok, karena udah nangis2 semalaman nonton film itu eh....ada beberapa episod yg ga bisa diliat, dan parahnya episod endingnya rusak.....huh...pengen nangis sekenceng-kencengnya.................aaarrrghhg.........!!!!

Masih penasaran akhirnya aku nyewa di rental VCD, dapet, dan terkabullah nonton Full House secara lengkap, perjuangannya berat ye (padahal cuma mo nonto film doang).......nah lho....semalem aku jalan2 ke pasar malem di lapangan deket rumahku, eh malah nemu DVD lengkap Full House (1 DVD isinya lengkap 16 episod, harganya cuma 10 rebu) duh.....dongkol banget deh, tau dari kemaren disitu ada aku ndak usah repot2 pesen di internet dan ditipu orang...........:), akhirnya tak beli juga tuh DVD (biarin deh bajakan) yang penting aku bisa nonton lagi film itu selengkap-lengkapnya.

Ga tahu kenapa ya kok aku suka banget........., mungkin karena pemainnya yang cantik2 dan ganteng2, trus ceritanya juga ga berat, konfliknya ga sampe bikin kening kita berkerut memikirkannya. Ceritanya bener2 lucu, menghibur, sekaligus mengharukan. Ketika nonton film ini aku bisa tiba2 ngakak sendiri, dan dilain waktu tiba2 berurai air mata sedih tak tertahan. lagu2 soundtracknya juga enak di dengar, pokoknya ramuannya bener2 pas, tepat, sehingga terasa enak banget kalo makanan.

Coba ya sinetron Indonesia ceritanya ga seperti sinetron2 yang tayang di TV sekarang. Aku malah seneng sinetron2 jadul yang ga pernah di oler-oler dengan alesan rating. Aku masih inget sinetron Melati, yg maen Desy Ratnasari dan Jihan Fahira, pokoke sinetron2 jadul lebih mengenakkan untuk di tonton ketimbang sinetron jaman sekarang yang ceritanya ga berbobot, cuma mengumbar cinta yang overdosis (anak SD, SMP aja udah cinta-cintaan), dendam, iri dan dengki, rebutan harta dan warisan, pokoknya ngeliatnya aja udah bikin kening berkerut, marah, bete, jiah.....senewen sendiri kalo liat sinetron jaman sekarang. Anti deh aku nyetel sinetron dirumahku.

Intinya sich aku benci sinetron Indonesia bukan karena aku ga cinta Indonesia, tapi murni karena sinetronnya jelek, ga mendidik dan menyebalkan sekali. Orang menonton itu tujuannya buat nyari hiburan toh.....trus apanya yang menghibur kalo yang disajikan oleh tontonan itu cuma perlakuan buruk orang yang haus harta dan kuasa (mungkin ini memang protret bangsa Indonesia, benarkah?) Kalau memang seperti sinetron2 itulah gambaran masyarakat Indonesia umumnya maka sungguh memiriskan hati, sungguh bangsa ini sudah sangat akut penyakitnya tinggal menunggu mati.............

So, Full House akan tetep menjadi sinetron favoritku sepanjang masa. Ceritanya ga aneh2, terfokus, dibalut ramuan bintang2 ganteng dan cantik, lagu2 indah, lokasi yang menawan, nggak terlalu capek ngikutin ceritanya karena cuma 16 seri (Bandingkan dengan sinetron Indonesia sekarang yang sampe ratusan episod, ngeliatnya aja dah capek............:((, ceritanya mbulet ndak karuan. Di oler-oler sampe penonton aja ga mudeng mau dibawa kemana tuh cerita. Wahai para penulis skenario, mbok ya bikin skenario yang bermutu..............bikinlah cerita yang indah meski cuma beberapa episod. Ndak usahlah terlalu mengikuti rating, kalo rating tinggi langsung dah cerita di panjang-panjangin sampe ga jelas. Sesuatu yang indah akan dikenang sepanjang masa, tapi kalo sinetron2 sekarang, orang ngeliatnya aja udah jeleh, terlalu eneg karena di juju, akhirnya muntah deh.............:D

ZAZA Masuk TK

Hari senin kemarin aku baru masukin Zaza ke sebuah TK Negeri. Namanya TK Negeri Pembina I kalo ndak salah :). Berangkat ke sekolah tersebut jam 8 dengan berbekal copy Akte dan KK (ini lon sempet ngopi) antri bentar di ruang pendaftaran, termasuk yang dateng paling pagi karena baru ada 3 orang ibu mengantri bersama anak2 mereka yang sepantaran sama Zaza.

Seperti biasa Zaza ga pernah bisa diem, dimanapun. Apalagi kalo itu tempat baru, dia akan langsung sibuk berkeliling mengamati dan mencoba segala hal. Mesti agak2 galak nih biar dia bikin onar :D. Tiba giliran mengantri di cek tanggal lahir Zaza, it Ok katanya ntar mulai sekolah pas 4,2th katanya masuk ke Kelas A. Dikasihlah kita formulir yang harus di isi, serta rincian uang administrasi yang harus di lunasi. Lumayan juga jumlahnya (buatku termasuk mahal) tapi demi memberikan pendidikan terbaik untuk anak ga pa pa lah. 1.520.000, itu dapet 2 pasang seragam, 1 stel baju olahraga, 1 stel baju muslim, uang buku, uang makan utk bulan juli, uang jahit seragam, uang apa lagi dah....banyak banget rinciannya, bodohnya kok ya ndak tak copy ya......dunk...dunk....!! Karena disuruh kembali besoknya untuk melakukan pembayaran (nah rada ga ngeh juga ya kenapa disuruh balik besok, padahal aku dah bawa uangnya) tapi karena disuruh kembali besok ya udah pulang aja dulu.

Dirumah ngisi formulir, trus jadi keingetan kalo aku cuma ijin ke kantor untuk datang telat cuma 1 hari, kalo besok minta ijin lagi kok ndak enak sama si boss. Akhirnya aku putuskan untuk menyelesaikan administrasi hari itu juga. Pas nyampe kembali di TK-nya mungkin setengah jam kemudian, wah tambah rame, dan udah banyak yang bayar juga.....weleh tadi bu guru-nya sempet bilang, cepet2 aja bayar administrasinya bu, soalnya kita terima murid cuma sedikit. Udah selesai bayar administrasi (diterima deh) masuk di Kelas A. Jam 9 udah nyampe di kantor, jadi prosesnya gada 1 jam lah. Kebetulan antara rumah, sekolah dan kantor jaraknya deket.

Pulang kerumah menjelang magrib dapet cerita dari si Mbah (Lek Ti) kalo kata Mama Rendy (tetangga sebelah), tadi di TK yang daftar udah sampe ga dapet tempat, alias berjubel pada rebutan. Yang datang agak siangan itu udah pada ga dapet tempat. Untung aku datangnya pagi2 sekali. Kalo enggak repot lagi deh nyari sekolah lain (padahal Zaza dah ngimpi2 mo sekolah disitu). Jadi pendaftaran di buka tanggal 4 -11 Mei, cuma sehari sudah full occupied...........(hebat dah tuh TK, kalo sampe yang mo daftar disitu ampe rebutan berarti emang reputasinya bagus dong....?) Yach...moga2 aja emang bagus, kalo anaknya mampu, fasilitas bagus, Insyaallah akan membentuk anak menjadi lebih baik.

Thursday, May 07, 2009

Full House (My Korean Series Fave)

Full House judulnya. Ini drama seri Korea, yang maen Rain (Bi, Jung Ji Hoon) cast as Li Young Jae, Song Hye Gyo (Han Ji Eun), Kim Sung Soo (Yu Min Hyuk) dan Han Eun Jung (Kang Hye Won). Udah banyak banget sich yang ngebahas nih drama, soale banyak yang suka juga.....:D

Udah lama banget sejak aku pertama kali nonton di Indosiar (udah di dubbing bahasa indonesia), sekitaran 4-5 tahun yang lalu deh. Soale ketika ngikutin drama ini aku masih hamil kalo ga salah, ato zaza masih bayi.

Ceritanya sederhana tapi dikemas dengan apik. Kita bisa dibuat tertawa sambil menangis melihatnya. Acting pemainnya juga sangat bagus dan natural. I enjoy watching this series for many many times maybe for the next 20 years (if i'm still alive) it still be my favourite drama of all time.




Pemainnya cantik cantik dan ganteng ganteng.........wis pokoke mata ga bakalan sepet ngeliatnya. Kasih sinopsisnya dikit ga pa pa ya? hehehe...

Ceritanya tentang seorang gadis lugu, naif dan polos bernama Han Ji Eun (Song Hye Gyo), yang sangking polosnya sampe-sampe dijebak dan dimanfaatkan oleh sahabat baiknya, Hee Jin dan Sin Dong Wuk. Ji Eun di kirim untuk liburan ke Shanghai oleh mereka berdua hanya berbekal tiket pesawat. Di pesawat Ji Eun duduk bersebelahan dengan seorang artis yang sedang naik daun Li Young Jae (Rain) yang sedang dalam perjalanan untuk shooting film di Shanghai. Sementara Han Ji Eun terlantar di Shanghai, Shin Dong Wuk dan Hee Jin menjual rumah peninggalan orang tua Ji Eun dan menguras tabungannya. Untuk bisa pulang ke Korea Han Ji Eun berusaha meminjam uang pada Li Young Jae yang satu hotel dengannya dan satu-satunya orang Korea disitu yang dia tahu, dengan berpura-pura mengenal Yu Min Hyuk yang merupakan teman sepermainan Li Yong Jae (padahal dia hanya bertemu sekali ketika sedang check in di Hotel.

Sepulangnya di Korea, Han Ji Eun mendapati rumahnya sudah kosong dan tidak bisa menemukan kedua sahabatnya yang sudah lari bersembunyi dengan membawa semua hartanya. Ternyata pembeli rumahnya adalah Li Young Jae. Setelah banyak bertengkar, akhirnya Young Jae mengijinkan Ji Eun tinggal dirumahnya dan menggajinya sebagai pembantu.

Young Jae diam-diam menaruh hati pada Kang Hye Won namun tidak pernah berani mengungkapkannya sedangkan Kang Hye Won sendiri sudah sejak lama naksir Yu Min Hyuk, namun Yu Min Hyuk hanya menganggapnya sebagai adik. Konflik cintanya jadi segi empat nanti. Suatu saat Kang Hye Won menyatakan cintanya pada Yu Min Hyuk namun Min Hyuk mengatakan bahwa dia hanya menganggapnya sebagai adik, dan bilang bahwa Young Jae lah yang mencintai Kang Hye Won. Kang Hye Won marah dan mendatangi Li Young Jae untuk menanyakan apakah Yong Jae mencintainya. Harga diri Yong Jae terluka ditanya seperti itu oleh Kang Hye Won sehingga spontan dia malah menarik Han Ji Eun dan mengatakan bahwa dia mencintai Han Ji Eun. Wartawan langsung heboh.

Li Yong Jae dan Han Ji Eun kemudian membuat perjanjian nikah kontrak selama jangka waktu 6 bulan dan Yong Jae berjanji akan memberikan rumahnya kembali jika kontrak tersebut tidak bocor ke orang lain. Dan Ji Eun dibayar Yong Jae untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Tidak ada kontak fisik dan tidak saling mencampuri urusan masing-masing.

Setiap hari mereka bertengkar, kabur dari rumah dan kembali lagi. Setiap hari Young Jae menyuruh-nyuruh Ji Eun untuk memasak dan membersihkan rumah. Witing tresno jalaran soko kulino, karena terbiasa tinggal bersama akhirnya timbul bibit cinta antara Han Ji Eun dan Li Young Jae. Namun Young Jae belum mau melepaskan perasaannya terhadap Kang Hye Won. Sementara Yu Min Hyuk yang terbiasa dikejar-kejar wanita karena ketampanan dan kekayaaannya malah jadi penasaran dengan Han Ji eun yang polos, yang sama sekali tidak tertarik padanya. Min Hyuk jatuh cinta pada Han Ji Eun.

Hee Jin ceroboh mengatakan pada Yu Min Hyuk kalau Han Ji Eun dan Li Young Jae hanya menikah kontrak, Min Hyuk merasa sangat kasihan pada Han Ji Eun dan berusaha untuk selalu menemani ketika Ji Eun sedang sedih. Kang Hye Won baru merasa kehilangan Li Young Jae setelah dia menikah, dan Yu Min Hyuk sama sekali tak memberi hati padanya. Sin Dong Wuk yang bekerja sebagai asisten Young Jae juga ceroboh mengatakan pernikahan kontrak antara Han Ji Eun dan Li Young Jae yang tanpa sengaja di dengar oleh Kang Hye Won. Akhirnya Kang Hye Won bertekad untuk melepaskan Min Hyuk dan ganti mengejar kembali cinta Li Young Jae.

Yong Jae sendiri tidak pernah menyadari kalo dia sebenarnya mencintai Han Ji Eun, meskipun dia merasa nyaman dan selalu gembira bila berada di sisi Han Ji Eun. Han Ji Eun yang menderita karena dia mulai jatuh cinta Li Young Jae sementara Li Young Jae sibuk mengejar cinta Kang Hye Won. Hati Li Young Jae terbagi, dia masih tidak bisa melepaskan Kang Hye Won dan dia juga tidak mau kehilangan Han Ji Eun, sampai dia mencari-cari cara untuk memperpanjang kontrak pernikahan mereka menjadi 3 tahun. Di desak Kang Hye Won, Han Ji Eun meminta cerai pada Li Young Jae, tapi Young Jae tidak mau menceraikannya. Han Ji eun memaksa untuk diceraikan karena dia sendiri sudah tak tahan, mencintai Li Young Jae membuatnya sangat menderita. Dan Young Jae pun memutuskan untuk kembali kepada Kang Hye Won dan pindah ke apartemen. Sementara Ji Eun yang sedang sedih berusaha dihibur oleh Yu Min Hyuk dan diajak pergi ke Venice.

Tahu Ji Eun akan pergi ke Venice bersama Min Hyuk, Yong Jae terbakar cemburu. Tapi dia juga tidak bisa apa-apa karena dia sudah berjanji untuk kembali pada Kang Hye Won. Pikiran Young Jae kacau, sehingga saat pergi bersama Kang Hye Won dia malah memanggilnya Han Ji Eun. Hye Won sudah lama tahu kalo Yong Jae menyukai Han Ji Eun, tapi dia tidak rela kehilangan Young Jae dan patah hati untuk kedua kalinya. Tapi karena melihat Young Jae sangat sedih ketika Ji Eun pergi, akhirnya dia melepaskan Young Jae untuk mengejar Ji Eun.

Setelah beberapa konflik dengan keluarga Li Young Jae, pernikahan kontrak mereka diketahui media, dan Min Hyuk menyatakan akan merebut hati Ji Eun. Akhirnya dengan hati teramat pedih Li Young Jae mengatakan pada media bahwa dia akan menceraikan Han Ji Eun. Dia memberikan rumahnya kepada Han Ji Eun dan kemudian kabur menyepi ke vihara di gunung yang sangat terpencil. Ketenarannya memudar, karena dia lama tidak bermain film. Yu Min Hyuk masih berusaha untuk memenangkan hati Han Ji Eun, tapi hati Ji Eun sudah terpaut pada Li Young Jae.

Sementara itu skenario yang ditulis Han Ji Eun (berkat bimbingan Yu Min Hyuk) hampir selesai. Han Ji Eun ingin yang main di filmnya nanti adalah Li Young Jae, meski keberatan Min Hyuk akhirnya mengatakan pada produser Yong Jae untuk mencari Li Young Jae agar mau main di filmnya yg akan dibuatnya. Young Jae baru mau turun gunung setelah dibujuk oleh Shin Dong Wuk yang mengatakan bahwa Han Ji Eun sering sakit-sakitan dan sekarang sudah di campakkan oleh Yu Min Hyuk. Li Young Jae berusaha keras untuk melamar Han Ji Eun dengan berbagai cara atas petunjuk Hee Jin dan Shin Dong Wuk dengan imbalan dia akan berinvestasi di toko kaset yang mereka dirikan. Dan merekapun berbaikan kembali. Hidup seperti selayaknya pasangan suami istri yang saling mencintai. Li Young Jae kembali terkenal setelah main film yang skenarionya dibuat oleh Han Ji Eun. Mereka hidup bahagia.

Kyu...kyu...kyu....sinopsisnya ga seseru cerita aslinya hahahha.....kalo nonton lebih asyik, aku nonton sudah lebih dari 3 kali tapi masih saja tertawa dan menangis seperti orang gila.......bener-bener salut sama penulis skenario film ini, jempolan abiss.....pokoke semua pihak yang telah mendukung film ini Gamsha Hamnida.........(waks....salah opo bener kie boso koreane....???)

Rangkuman kegiatan selama off posting dimari...:D

Wah.....udah lumayan lama ya gak posting di blog. Sibuk dengan keasyikan yang laen, hehehe....baru ikutan bikin Facebook. http://www.facebook.com/profile.php?id=1509944266&ref=profile trus sekarang juga punya toko online yang jualan sprei sama bed cover http://www.bedcoverspreimurah.com monggo diliat-liat, barangnya bagus-bagus dan murah.

Akhir-akhir ini juga banyak kejadian di negeri ini yang jadi Headline hampir semua berita. Ada kasus Drama Manohara Odelia Pinot, ada kasus pembunuhan yang melibatkan ketua KPK Antasari Azhar, weleh...pokoknya negeri ini sedang sibuk, hehehe....urusan pemilu kemaren aja banyak ga beresnya ditambah urusan-urusan yang laennya, makin ruwet aja nih negeri Indonesia tercinta.

Untuk urusan pemilu, ga banyak komen soale ga tertarik ikut hingar bingar politik. Mungkin ada sedikit yang perlu di tanggapi adalah banyaknya kasus caleg stress karena gagal jadi wakil rakyat..........fffiiuuhh......miris ngeliatnya. Bahkan ada yang sampai bunuh diri segala. Kasihan banget ya, ga siap menerima kenyataan/kekalahan memilih mengakhiri hidup ini atau menjadi gila, hilang kewarasan hanya karena kalah dalam pertandingan. Mental sebagian penduduk bangsa ini ternyata belum cukup kuat. Om-ku juga ikut berlaga jadi caleg, nggak jadi juga, untungnya beliau tidak ikutan stress seperti caleg-caleg lainnya. Kecewa mungkin, tapi kelihatannya beliau bisa menerima kekalahan dengan ikhlas........:)

Untuk kasus Drama si Manohara yang katanya di culik oleh suaminya sendiri dan sekarang di kurung dalam sangkar kerajaan Kelantan, Malaysia. Terus terang saja aku kurang bisa bersimpati sama si Ibu (deasy kah sapa namanya). Jauh sebelum kasus ini mencuat, aku sudah tahu tentang si Manohara, Dewi dan Deasy ini (nggak kenal loh....) cuma sering baca di trit Socialite sama di JSB (blognya para socialite jakarta). Dari sejak dia pacaran sama Ardhie Bakrie, bahwa dia dikatakan sebagai seorang socialite yg kaya raya yang punya rumah di Perancis, udah biasa bawa-bawa Tas Hermes sejak sekolah TK, gaya hidupnya yang wah dan jet set. Liat poto-potonya dia semasa jadi pacarnya Ardhie. Sampe dia menikah dengan pangeran Kelantan, sampe dia kemudian lari dari Malaysia kembali ke Indonesia, and sempet denger bisik-bisik juga kalo dia sempet pacaran sama pembalab muda Ryan Haryanto, selama dalam pelariannya dari Malaysia itu. (Again.....gw cuma tahu dari baca-baca kabar yang beredar di JSB sama trit socialite deep loh....)

Setelah muncul kasus drama yang dibikin sama Ibunya Mano ini kok aku malah jadi heran ya, ceritanya kok jadi dilebih-lebihkan, memprovokasi sentimen anti malaysia, hanya karena sebuah isu yang belum tentu kebenarannya. Oke Malaysia mungkin banyak berbuat hal tidak menyenangkan pada Bangsa Indonesia. Bahkan ketika kasus perbatasan Ambalat, gw sempet was-was akan terjadi perang antara Indonesia-Malaysia, secara waktu itu, pesawat-pesawat tempur Indonesia sudah di siagakan di Balikpapan (Ambalat khan di ujung utara Kaltim). Nggak kebayang ya kalo beneran perang, pan gw boleh di bilang deket dengan area perang.....what should I do then...??? Takut terus terang aja. Jiwa nasionalisme tertantang, tapi gw juga masih punya anak kecil. Weh...kok malah ngomongin perang......??? hehehe

Menurut gw sich, kasus Manohara itu sebenernya hanya kasus antara dua keluarga saja, nggak harus jadi isu nasional, sampe harus melibatkan sentimen-sentimen nasionalisme segala. Banyak yang ganjil nih. Bu Deasy ini setahu gw sebelum kasus ini mencuat kemana-mana pake baju yang buka-bukaan loh, begitu pula si Mano dan kakaknya. Mereka demennya maen ke diskotik. Hura-hura deh pokoknya. Kenapa ketika tiba-tiba muncul di infotainment berubah jadi sok alim, berkerudung segala (Yakin itu sebelumnya pasti mborong kerudung ato aneka jilbab dolo sebelum memutuskan mengontak infotainment buat koar-koar) supaya orang-orang jatuh simpati kepada seorang ibu yang menderita karena anaknya teraniaya. Orang Indonesia ini khan banyak yang mudah di provokasi, dengan sedikit mengusik toleransi beragama, bahwa seorang wanita muslim sedang teraniaya, pastilah banyak yang akan rela berjuang mati-matian membela wanita ini karena sebagian besar penduduk Indonesia ini Muslim (khan banyak orang yang terjebak dalam fanatisme sempit). Bu Deasy ini seperti mencoba menggores luka lama bangsa ini dan menyiramkan garam di atasnya. Hubungan Indonesia-Malaysia khan memang banyak kerikil tajemnya sejak dulu kala. Tapi pantaskah kita berkorban dan berperang hanya untuk memenuhi ambisi pribadi dari Bu Deasy ini? Yang paling-paling urusannya ga jauh dari harta semata?

Secara kasat mata Mano terlihat baik-baik saja, meskipun tak ada yang tahu persis juga seperti apa perasaan hatinya yang terdalam. Barangkali dia sedih mungkin benar, karena dia masih begitu muda (umurnya aja baru 17th) jaman segitu mah gw masih seneng-senengnya sekolah (SMA kelas II kalo gw) sama sekali lon mikir tentang pernikahan, masih suka naksir-naksir cowok, hati lon tertata, gw bahkan lon ngerti tujuan hidup gw apaan.........???? Lha ini udah dipaksa menikah, dipaksa menghadapi sebegitu ruwetnya kehidupan dalam pernikahan.....memang kasian banget nih cewek. Gw kesian emang sama si Mano, tapi gw eneg liat ibunya wara-wiri di tipi, dari berita sama infotainment kok mbahasnya dia semua, dia cuma ngomong doang ndak ambil tindakan.

Kalo dia bener-bener mengkhawatirkan anaknya lha mbok ya, usaha dong usaha jangan cuma ngoceh doang. Orang ga akan dapet makan kalo dia cuma ngomong minta makan, harus usaha, harus masak dulu kah...., beli diwarung kah....minta sama orang kah....tapi khan tetep harus usaha. Bu Deasy....., sono gih berangkat ke Malaysia, ngalah dikit nape demi untuk ketemu anak. Ndak usah terlalu menuntut untuk di hormati orang ketika sampeyan sendiri nggak ngajeni diri sendiri. Dah bosen liat sampeyan wira-wiri di TV cuma ngerampus doang, kebohongan sampeyan, acting sampeyan itu terlalu menyebalkan buat jadi tontonan. Dan ga usah sok alim lah.....tampillah seperti biasanya anda ketika bergaul di kalangan elite, gak perlu sok-sok sederhana. Kalo ndak mampu juga ndak usah ngimpi terlalu tinggi. Ealah...kok jadi ngomong panjang lebar tentang drama ga jelas ini.......??? :D

Untuk Kasus Antasari Azhar, hmm....ga tahu ya mo ngomong apa. Tapi kok ya terlalu lebay kalo cuma gara2 seorang cewek sampe bunuh-bunuhan? Sebegitu dahsyatnya kah kemampuan tuh cewek dalam menservis bapak-bapak itu, sampe mereka rela meledakkan pistol bang...bang...bang.....matilah kau.........!!!! Apa cuma gara-gara urusan apem Sang Ketua KPK sampe harus mengotori tangannya untuk membunuh seseorang..........???? Ga ngerti deh.....apakah ini murni kasus kriminal biasa ataukah sebuah konspirasi dari pihak-pihak yang merasa terancam dengan KPK akhir-akhir ini.............???

Kalo kasus drama manohara ini tergolong drama tragic komedi, maka kasus Antasari Azhar ini kekna masuk dalam genre action detective, mustinya panggil Conan, atawa John Doe........:D